Selamat Datang di Forum Penilai Publik

Forum untuk saling bertukar ilmu dan informasi di bidang Penilaian (Appraisal)

Maju dan berkembangnya dunia Penilaian adalah sangat tergantung dari pelaku bisnis serta mereka yang berkompeten di bidang Penilaian (Appraisal)

Sumbang saran dan kritik sangat kami harapkan dari mereka yang berkompeten di bidang Penilaian

Translate

Sabtu, 09 Februari 2013

Penilaian Tanah

Di dalam penilaian aset terhadap tanah, perlu dipertimbangkan kegunaan dan manfaatnya saat sekarang dan prospek ke depan. Tanah akan bernilai tinggi apabila mempunyai kegunaan yang optimal. Mengapa harga tanah di daerah perkotaan lebih cepat naik dibandingkan tanah di daerah pedesaan ? mungkin karena tanah di kota terbatas? atau sarana publik lebih lengkap? Bagaimana bila tanah di desa mempunyai sumber alam yang sangat dibutuhkan manusia?

Sifat tanah yang menentukan penggunaan tanah. Beberapa sifat dan karakter yang mempengaruhi peruntukan tanah, yaitu :

1. Bentuk kontur dan ketinggian
Tanah yang berkontur nilainya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan dengan tanah     datar. Walaupun dalam kasus tertentu, tanah berkontur cocok untuk suatu aset property yang menjual view, contoh villa di daerah Puncak, mempunyai view bagus akan lebih mahal dibandingkan villa dengan view datar.

2. Keadaan iklim, misalnya angin dan kelembaban
Suatu daerah dengan tingkat kelembaban tinggi, dan terletak di ketinggian tertentu, peruntukannya akan sangat cocok untuk perkebunan bila dibandingkan untuk kawasan industri.

3. Transportasi
Tanah yang terletak tepat dipinggir jalan besar, dengan intensitas pemakaian jalan tinggi, akan sangat cocok diperuntukkan sebagai komersial area dibandingkan dengan bila dibangun rumah tinggal

4. Perbaikan-perbaikan sarana publik, misalnya : Jalan, Taman, Pedestrian dsb

5. Tersedianya sumber-sumber alam, misalnya : Air, Pertambangan

Dari uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa, Tanah akan lebih bernilai apabila dibangun dengan peruntukan yang sesuai.

sumber : http://www.kjppamar.co.id/JASA_PENILAIAN:Penilaian_Aset:Penilaian_Tanah

Penilaian Mesin

Metode Penilaian Mesin dan Peralatan

Metode Penilaian mesin sama dengan penilaian tanah dan bangunan. Penilaian mesin dapat ditempuh melalui 3 jenis metode penilaian, yaitu :

1. Penilaian dengan pendekatan Perbandingan data Pasar (Market Data Approach)

2. Penilaian dengan pendekatan Kalkulasi BIaya (Cost Approach)

3. Penilaian dengan pendekatan Kapitalisasi Pendapatan (Income Approach)

 
Dari ketiga pendekatan penilaian tersebut, yang paling lazim dipergunakan khususnya di indonesia adalah penilaian dengan pendekatan Kalkulasi biaya (Cost Approach). Penggunakan metode Penilaian tersebut dikarenakan data-data penunjang yang diperlukan dalam melakukan proses penilaian dengan mempergunakan metode penilaian perbandingan data pasar dan metode penilaian kapitalisasi pendapatan terbatas atau langka.

1. Penilaian Dengan Pendekatan Perbandingan Data Pasar (Market Data Approach)
Dalam penilaian dengan pendekatan perbandingan data pasar, nilai mesin ditentukan berdasarkan pada perbandingan terhadap data transaksi jual-beli yang baru terjadi atas mesin dan peralatan yang sejenis, dengan penyesuaian secukupnya terhadap perbedaan-perbedaan yang ada.
Kesulitan yang dihadapi dalam melakukan penilaian mesin dan peralatannya melalui pendekatan perbandingan data pasar, khususnya di indonesia adalah tidak adanya pasar jual-beli dari mesin-mesin bekas pakai, terlebih lagi untuk mesin-mesin yang bersifat khusus. Karena alasan ini maka penilaian dengan pendekatan perbandingan data pasar jarang dilakukan dalam penilaian mesin dan peralatannya terkecuali untuk jenis mesin tertentu seperti pembangkit daya listrik dengan kapaitas rendah serta kendaraan bermotor yang data pembandingnya mudah diperoleh.

2. Penilaian Dengan Pendekatan Kalkulasi Biaya (Cost Approach)
Prinsip dasar penilaian dengan pendekatan kalkulasi biaya adalah menentukan besarnya biaya reproduksi baru serta biaya besarnya penyusutan yang telah terjadi dari suatu mesin atau peralatannya. Pengurangan biaya reproduksi baru dengan penyusutan yang telah terjadi adalah merupakan Nilai Wajar dari mesin tersebut.
Istilah Biaya Reproduksi Baru (Cost of reproduction , new) sebenarnya kurang tepat digunakan dalam penilaian mesin dan peralatannya karena mesin tidak dapat direproduksi atau dibuat ulang tetapi diganti dengan yang serupa, sehingga istilah Biaya Pengganti Baru (Cost of Replacement New) lebih tepat dipakai. Dalam hal ini dapat dikecualikan untuk mesin yang dirancang khusus untuk penggunaan tertentu dimana tidak dapoat digantikan dengan unit yang sama tetapi harus direproduksi.
Salah satu kelemahan dari metode penilaian ini adalah bahwasanya nilai yang dihasilkan tidak mencerminkan nilai ekonomis sesungguhnya dan nilai pasar dari mesin-mesin yang dinilai. Oleh karena itu nilai wajar yang dihasilkan sering disebut sebagai Nilai Wajar Dalam Penggunaan atau Owner Value, artinya nilai mesin lebih merefleksikan keuntungan ekonomis yang dihasilkan oleh mesin tersebut selama penggunaannya, tentunya bagi si pemilik atau si pengelola. Dalam hal ini tampak sekali adanya unsur subjektivitas dalam penentuan nilainya.

3. Penilaian Dengan Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan (Income Approach)
Dalam metode penilaian ini, nilai mesin diperoleh berdasarkan pada proyeksi kemampuan mesin tersebut untuk menghasilkan pendapatan selama sisa umur ekonomisnya. Proyeksi pendapatan ini kemudian dikapitalisasi dengan cara tertentu menjadi Nilai Wajar dari mesin tersebut.
Pada kenyataannya, jarang sekali terdapat mesin yang secara tersendiri dapat menghasilkan pendapatan, tetapi selalu terkait dengan fasilitas produksi lainnya, sehingga sulit untuk memperhitungkan besarnya pendapatan yang murni dihasilkan oleh mesin tersebut, oleh karena itu penilaian dengan pendekatan kapitalisasi pendapatan jarang dipergunakan dalam penilaian mesin dan peralatannya.

sumber : http://www.kjppamar.co.id/JASA_PENILAIAN:Penilaian_Aset:Penilaian_Mesin

Jumat, 08 Februari 2013

Pengertian : Real Estate, Real Property dan Personal Property


Real Estate 
lebih merupakan segala sesuatu yang berbentuk fisik meliputi tanah bersama-sama segala sesuatu yang didirikan atau yang ada di atas maupun di bawah tanah.

Real Property 
secara umum merupakan penguasaan secara hukum atas tanah mencakup semua hak, semua kepentingan dan keuntungan yang berkaitan dengan kepemilikan real estate.

Personal Property 
merunjuk kepada hak kepemilikan atas suatu benda bergerak di dalam bagian-bagian benda selain dari Real Estate (tanah bangunan secara fisik). Benda-benda tersebut dapat berwujud (tangible), misalnya hata bergerak atau tidak bergerak (intangible), misalnya utang-piutang, goodwill dan hak paten.

Personal Property 
yang berwujud mewakili kepemilikan dari benda-benda yang tidak melekat secara permanen pada tanah dan bangunan atau yang pada umumnya bersifat dapat dipindah-pindahkan ke tempat lain (moveability).

Metode Penghitungan Penyusutan



Ada dua metode yang dapat  digunakan untuk mengestimasi penyusutan, yaitu:

1.     Metode langsung
  • Metode Umur HidupRasio perbandingan antara umur efektif properti subjek dengan total umur ekonomis properti pembanding terhadap total biaya pembuatan/penggantian baru
  • Metode umur ekonomis dengan modifikasiDilakukan dengan memisahkan antara penyusutan yang dapat diperbaiki (curable) dan yang tidak dapat diperbaiki (incurable)
  • Metode terinci (Breakdown Method)Metode perhitungan yang menyeluruh & detail dengan melakukan kalkulasi terhadap komponen-komponen bangunan secara terinci .

2.     Metode tidak langsung
  • Metode Ekstrasi PasarBerbasis selisih antara nilai transaksi penjualan properti sejenis dikurangi nilai tanahnya dengan biaya pembuatan/penggantian kembali properti pada tanggal penilaian
  • Metode Kapitalisasi PendapatanMenghitung nilai properti dengan mengkapltalisasi  pendapatan bersih dari subjek properti lalu dikurangi dengan nilai tanah diperoleh nilai bangunan. Hasil ini dibandingkan dengan biaya membangun baru. 


    Jenis-Jenis Penyusutan :

    ·         Penyusutan Fisik
    Nilai yang hilang yang disebabkan oleh karena penggunaan bangunan dan pengaruh dari alam

    ·         Penyusutan Fungsional
    Penurunan fungsi kegunaan bangunan dengan kriteria tingkat efisiensi kepuasan keinginan, dan kebutuhan pasar. 

    ·         Penyusutan Eksternal (Ekonomi)
    Nilai yang hilang yang disebabkan oleh pengaruh dari luar properti. Ada dua kategori sumber, yaitu:
    -          kemunduran lokasi
    disebabkan oleh lingkunan disekitar properti subjek, contoh polusi dan kebisingan
    -          kemunduran ekonomi
    disebabkan kondisi ekonomi, contoh kenaikan tingkat bunga, kelebihan penawaran jenis property tertentu.

Prinsip-prinsip Dasar Penilaian Aset




1.     Highest and Best Use
Nilai Pasar diukur berdasarkan penggunaan yang optimal (penggunaan yg paling menguntungkan)
-    Legal
-      Fisik
-      Finansial
-      Maximum producktivity
2.     Supply and Demand (Penawaran dan permintaan)
Interaksi antara penawaran dan permintaan real estate menjadi penentu harga. Relatif terhadap faktor nilai, kegunaan, kelangkaan, keinginan dan daya beli efektif.
Nilai akan naik bila permintaan akan properti meningkat sementara penawaran terhadap properti tersebut terbatas
3.     Subsitusi
Pembeli suatu properti tidak akan membayar lebih terhadap suatu properti dibanding dengan biaya pembelian properti lain yang sama.
4.     Antisipasi
Persepsi bahwa nilai diciptakan oleh ekspektasi atas keuntungan dimasa depan. Nilai didasarkan pada persepsi pelaku pasar tentang keuntungan kepemilikan dimasa depan.
5.     Competition
Nilai property dipengaruhi oleh properti pesaingnya. Properti yang mempunyai daya saing rendah akan memiliki nilai rendah dibandingkan dengan properti yang memiliki dayasaing  tinggi akan memiliki nilai tinggi.
6.     Change
Perubahan nilai dipengaruhi oleh banyak variable, penduduk, perekonomian, dll.
Prinsip ini berpedoman bahwa nilai dari suatu properti dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti kebijakan pemerintah, sarana dan prasarana lingkungan, dsb.
7.     Conformity
Prinsip kesesuaian, Properti yang letaknya bagus maka nilainya lebih bagus dari lokasi yang jelek.
Prinsip ini perpedoman bahwa hubungan antara tanah dan bangunan di atasnya, serta hubungan antara properti dan lingkungannya harus seimbang sehingga nilainya mencerminkan nilai pasar yang optimal.
8.     Increasing And Descreasing Return
Penambahan dan pengurangan pendapatan atau kesimbangan, penambahan biaya belum tentu akan menambah nilai.
Nilai suatu properti diukur dari kontribusinya secara keseluruhan terhadap biaya yang telah dikeluarkan.
9.     Consistence of use
Prinsip penggunaan tetap
10.  Prinsip Kontribusi
Nilai suatu properti diukur dari kontribusinya secara keseluruhan terhadap biaya yang telah dikeluarkan.
11.  Prinsip Keseimbangan
Prinsip ini perpedoman bahwa hubungan antara tanah dan bangunan di atasnya, serta hubungan antara properti dan lingkungannya harus seimbang sehingga nilainya mencerminkan nilai pasar yang optimal.

Metode Pendekatan dalam Penilaian



metode pendekatan dalam Penilaian
Secara umum, ada tiga macam pendekatan penilaian yang digunakan dalam mengestimasi nilai properti, dimana pendekatan yang digunakan tergantung dari tipe properti, maksud penggunaan penilaian, ruanglingkup pekerjaan, serta kualitas dan kuantitas data yang tersedia. Tiga macam pendekatan tersebut adalah :

a.    Pendekatan Perbandingan Data Pasar (Market Data Approach)
Dikenal juga dengan:
·     Market Data Approach
·     Direct Comparison Method
·     Comparison Method
·     Direct Sales Comparison
·     Sales Comparison

Yaitu pendekatan untuk mendapatkan nilai jual dari suatu properti dengan membandingkannya terhadap properti lain yang sejenis yang telah diketahui nilai jualnya. Pendekatan ini sesuai diterapkan untuk menilai property umum atau yang banyaj diperjualbelikan di pasar, misalnya rumah dan ruko.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
-      Pengumpulan dan Verifikasi Data untuk dijadikan data pembanding
-      Seleksi data dan perbandingan data, serta menentukan factor-faktor penyesuaian (lokasi, fisik dan lain-lain)
-      Melakukan adjustment (penyesuaian) data pembanding terhadap properti subjek dengan menggunakan faktor penyesuaian diatas.
-      Rekonsiliasi Nilai hasil penyesuaian untuk mendapatkan indikasi nilai properti.

Nilai Properti = Harga pasar properti pembanding ± adjustment


KONSEP PENDEKATAN DATA PASAR
·     Pendekatan Perbandingan Data Pasar adalah pendekatan yang menggunakan data penjualan atas properti yang sebanding ataupun yang hampir sebanding dengan objek penilaian, didasarkan pada suatu proses perbandingan;
·     Harga jual [penawaran] dari properti pembanding  kemudian dianalisis dengan menerapkan satuan pembanding yang sesuai dan dicocokan dengan perbedaan atas objek penilaian berdasarkan unsur-unsur pembanding;
·     Pada dasarnya Pendekatan Perbandingan Data Pasar dapat digunakan untuk semua jenis properti, asalkan data transaksi yang tersedia cukup dan dapat dipercay;
·     Pembeli dan penjual cukup mengerti terhadap properti yang ditransaksikan
·     Data Pasar yang dipakai harus dapat dipercaya (sebaiknya didapat dari sumber pertama yang berwenang);
·     Jual beli harus sukarela tanpa paksaan;
·     Jual beli mempunyai kesamaan dalam penggunaan/ peruntukan, ukuran/luas, bentuk, sifat-sifat fisik, lokasi, sifat-sifat sosial dan cara jual beli;
·     Data Pasar harus up-to-date, sehingga dapat dipakai untuk memperkirakan Nilai Pasar pada tanggal penilaian;
·     Penilai harus mengetahui dan menganalisa sumber data untuk dapat diterapkan pada masing-masing alternatif tersebut.


Prinisp dlm Pendekatan Perbandingan Data Pasar :
·     PENAWARAN DAN PERMINTAAN
ESTIMASI PERMINTAAN TERGANTUNG JUMLAH PENGGUNA POTENSIAL, DAYA BELI, SELERA, DAN PREFERENSI
·     SUBSTITUSI
NILAI TERGANTUNG HARGA DENGAN PROEPRTI PENGGANTI DAN UTILITAS SAMA
·     KESEIMBANGAN
SELALU BERUBAH TERGANTUNG KEKUATAN PASAR
·     EKSTERNALITAS
NILAI TERGANTUNG KONDISI EKONOMI DAN LINGKUNGAN

Batasan penerapan Pendekatan Perbandingan Data Pasar
·     DAPAT DIAPLIKASIKAN UNTUK SEMUA JENIS PROPERTI
·     TERBATAS UNTUK PROPERTI JENIS KHUSUS
·     PERUBAHAN PEREKONOMIAN YANG CEPAT BERPENGARUH PADA HARGA PASAR
·     DAYA PENERAPANNYA TINGGI JIKA DATA YANG TERSEDIA MENCUKUPI

Cara penerapan Pendekatan Perbandingan Data Pasar
·     PENELITIAN PASAR, PENGUMPULAN INFORMASI / DATA TRANSAKSI
·     VERIFIKASI INFORMASI, KOMPILASI DATA, CHECKING AKURASI DATA TRANSAKSI UNTUK MENGUKUR KONDISI PASAR
·     MEMILIH UNIT PEMBANDING YANG SESUAI
·     LANGKAH PERBANDINGAN MELALUI “PENYESUAIAN FAKTOR-FAKTOR”
·     REKONSILIASI NILAI

Elemen Perbandingan dlm  Pendekatan Perbandingan Data Pasar
·     HAK YANG MELEKAT DIATAS PROPERTI
·     PERIHAL PENDANAAN
·     KONDISI PENJUALAN
·     TANGGAL TRANSAKSI / KONDISI PASAR
·     LOKASI
·     KARAKTERISTIK FISIK

b.    Pendekatan Biaya (Cost Approach)
Pendekatan penilaian yang menggunakan biaya reproduksi atau biaya pengganti (RCN) sebagai dasar untuk mengestimasi nilai pasar obyek penilaian. Pendekatan ini sesuai digunakan untuk mengestimasi nilai properti yang memiliki karakteristik khusus sehingga jarang atau tidak ditransaksikan di pasar.
Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :
-      Mengestimasi nilai tanah sebagai tanah kosong (HBU) dengan menggunakan perbandingan data pasar
-      Menentukan Nilai Bangunan baru (RCN)
-      Menghitung depresiasi/penyusutan atas bangunan tersebut baik penyusutan fisik, kemunduran fungsi dan kemunduran ekonomis
-      Mengurangi Nilai bangunan baru dengan depresiasi, sehingga diperoleh nilai bangunan terdepresiasi.
-      Menjumlahkan nilai tanah dan nilai bangunan

  Nilai Properti = Nilai Tanah + Nilai Bangunan Terdepresiasi


     Jenis-Jenis Penyusutan :
·         Penyusutan Fisik
Nilai yang hilang yang disebabkan oleh karena penggunaan bangunan dan pengaruh dari alam.
·         Penyusutan Fungsional
Penurunan fungsi kegunaan bangunan dengan kriteria tingkat efisiensi kepuasan keinginan, dan kebutuhan pasar.
·         Penyusutan Eksternal (Ekonomi)
Nilai yang hilang yang disebabkan oleh pengaruh dari luar properti. Ada dua kategori sumber, yaitu:
-          kemunduran lokasi
disebabkan oleh lingkunan disekitar properti subjek, contoh polusi dan kebisingan
-          kemunduran ekonomi
disebabkan kondisi ekonomi, contoh kenaikan tingkat bunga, kelebihan penawaran jenis property tertentu.

Metode Penghitungan Penyusutan
Ada dua metode yang dapat  digunakan untuk mengestimasi penyusutan, yaitu:
1.     Metode langsung
  • Metode Umur Hidup
Rasio perbandingan antara umur efektif properti subjek dengan total umur ekonomis properti pembanding terhadap total biaya pembuatan/penggantian baru
  • Metode umur ekonomis dengan modifikasi
Dilakukan dengan memisahkan antara penyusutan yang dapat diperbaiki (curable) dan yang tidak dapat diperbaiki (incurable)
  • Metode terinci (Breakdown Method)
Metode perhitungan yang menyeluruh & detail dengan melakukan kalkulasi terhadap komponen-komponen bangunan secara terinci .

2.     Metode tidak langsung
  • Metode Ekstrasi Pasar
Berbasis selisih antara nilai transaksi penjualan properti sejenis dikurangi nilai tanahnya dengan biaya pembuatan/penggantian kembali properti pada tanggal penilaian
  • Metode Kapitalisasi Pendapatan
Menghitung nilai properti dengan mengkapltalisasi  pendapatan bersih dari subjek properti lalu dikurangi dengan nilai tanah diperoleh nilai bangunan. Hasil ini dibandingkan dengan biaya membangun baru.

Biaya Reproduksi Baru (Reproduction Cost New)
-          Estimasi biaya membangun dengan harga sekarang, pada tanggal penilaian, sebuah replica nyata dari bangunan, dengan menggunakan  konstuksi yang standar, material, desain, lay out, dan kualitas pekerjaan yg sama.

Biaya Pengganti Baru (Replacement Cost New)
  Estimasi biaya membangun dengan harga sekarang, pada tanggal penilaian bangunan dengan fungsi yang sebanding, dengan menggunakan material yang modern, dan standar, desain dan lay out sekarang .

Biaya Reproduksi atau Pengganti Baru (SPI 0.5.11.1)
-          Jumlah uang yang dikeluarkan untuk reprodukasi / pengganti properti baru yang dihitung berdasarkan harga pasaran setempat sekarang/pada tanggal penilaiannya untuk bahan/material atau unit, hiaya jasa kontraktor /arsitek/konsultan teknik termasuk keuntungan,biaya instalansi, biaya supervisi,biaya tenaga ahli teknik termasuk semua pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi, pondasi,bea masuk,PPN,PPh Impor, dan biaya bunga selama konstruksi, tetapi  tidak termasuk biaya upah lembur dan premi/ bonus.


c.    Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan penilaian yang dilakukan dengan mendasarkan pada tingkat keuntungan yang mungkin dihasilkan oleh properti subjek pada saat ini dan masa yang akan datang yang selanjutnya dilakukan pengkapitalisasian untuk mengkonversi aliran pendapatan tersebut ke dalam nilai properti. Pendekatan ini sesuai digunakan untuk income producing property (properti yang menghasilkan pendapatan tertentu), seperti hotel dan restoran. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
-      Menentukan Pendapatan Kotor Potensial (Potential Gross Income)
-      Mengurangi pendapatan kotor potensial dengan vacancy (tingkat kekosongan), sehingga didapat Pendapatan Kotor Efektif (Effective Gross Income).
-      Mengurangi pendapatan kotor efektif dengan biaya-biaya operasional dan outgoing, sehingga didapat pendapatan operasi bersih (Net Operating Income)
-      Mengkapitalisasikan pendapatan operasi bersih dengan tingkat kapitalisasi, sehingga didapat nilai properti.

Nilai Properti          =   Pendapatan Operasi Bersih
                                         Tingkat Kapitalisasi          


Ada 4 metodologi yang lazim digunakan dalam Pendekatan Pendapatan:
1.     Gross Income Multiplier (GIM ) / Net Income Multiplier (NIM)
2.     Direct Capitalization
3.     Discounted Cash Flow (DCF)
4.     Residual Technique

Konsep dan defenisi Harga, Biaya, Pasar dan Nilai



Konsep dan defenisi Harga, Biaya, Pasar dan Nilai menurut KPUP 4.0 (KPUP 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5) SPI 2007 :

HARGA :   
Sejumlah uang yang diminta, ditawarkan, atau dibayarkan untuk sesuatu barang atau jasa.
Hubungan dengan penilaian, harga merupakan fakta historis, baik yg diumumkan secara terbuka maupun dirahasiakan. Harga yang dibayarkan atas suatu barang atau jasa dapat berhubungan atau tdk dgn nilai barang atau jasa ybs. Harga merup indikasi atas nilai relatif dari barang atau jasa oleh pembeli tertentu, dan atau penjual tertentu dlm kondisi yg tertentu pula.

BIAYA :    
Sejumlah uang yang dikeluarkan atas barang atau jasa, atau jumlah yang dibutuhkan untuk 
menciptakan atau memproduksi barang atau jasa tersebut. 
Jika barang atau jasa sudah diselesaikan, biaya tersebut menjadi fakta historis. 
Harga yg dibayarkan untuk suatu barang atau jasa menjadi biaya bagi pembelinya.

NILAI :  
Konsep ekonomi yang merujuk kepada harga yang sangat mungkin disepakati oleh pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa yang tersedia untuk dibeli.
Nilai bukan merupakan fakta, tetapi lebih merupakan harga yang sangat mungkin dibayarkan untuk barang atau jasa pada waktu tertentu sesuai dengan defenisi tertentu dari nilai. 

PASAR :  
Lingkungan dimana barang atau jasa diperdagangkan antara pembeli dan penjual melalui mekanisme harga.
Konsep pasar menyiratkan bahwa barang atau jasa dapat diperdagangkan antara pembeli dan penjual tanpa adanya pembatasan atas kegiatannya.

The Real Property Appraiser

Facebook Twitter LinkedIn Google Plus RSS Feed Favorites More

 
design by Penilai Semarang